Kamis, 31 Januari 2013

Ibu Kosasih

Tadi ketika buka puasa bersama, salah seorang ibu undangan yang dikenalkan sebagai ibu kosasih oleh pembawa acara (bukan nama sebenarnya) dipersilahkan memberikan sambutan. Tiba-tiba seorang temanku berpaling kearahku dan bertanya,”ibu Kosasih tu istrinya siapa?”. Karena kaget atas pertanyaan yang tiba-tiba dan tak terduga tersebut, aku langsung ngejawab,”Bu Kosasih tu istrinya pak Kosasih.” Temanku yang lain yang kebetulan ikut mendengar percakapan tadi tertawa, dan aku yang baru menyadari kejadian tersebut jadi ikut geli dan tertawa. Si penanya kelihatannya jengkel tapi ia diam saja.
Mungkin maksud pertanyaan si penanya tadi adalah : Suami bu Kosasih itu jabatannya apa. Tapi karena diajukan secara tak terduga dan diajukan dalam kalimat pertanyaan yang mengandung banyak kemungkinan jawaban, hasilnya adalah jawaban seperti tadi.
Kalimat pertanyaan seperti apa ya yang sebaiknya diajukan oleh penanya tadi?

Siapa yang lebih berkuasa disini?

Berikut adalah catatan percakapan radio yang pernah terjadi disebuah perairan Newfoundland kawasan Kanada pada Oktober 1995. Transkrip ini dikeluarkan oleh Chief of Naval Operations tanggal 10 Oktober 1995.

radio satu: Berbeloklah 15 derajat ke utara untuk menghindari tabrakan.

radio dua: Sebaiknya anda berbelok15 derajat ke selatan untuk menghindari tabrakan.

radio satu: Dengar! Disini kapten kapal perang angkatan laut Amerika. Jadi belokkan arahmu.

radio dua:  Kalau begitu kami sarankan agar anda yang membelokkan arah.

radio satu: KAMI ADALAH KAPAL INDUK, KAPAL PERANG BESAR ANGKATAN LAUT AMERIKA SERIKAT.                   BELOKKAN ARAHMU SEKARANG !!!

radio dua: TIDAK BISA!!! kami adalah mercusuar.

Mencari Kelinci

Kepolisian LA, FBI, dan CIA sedang berlomba membuktikan merekalah yang terbaik dalam mengatasi kasus kriminal. Presiden memutuskan untuk mengadakan sayembara dengan cara melepaskan seekor kelinci kedalam hutan dan menyuruh mereka menangkapnya.
CIA menyebarkan binatang mata-mata keseluruh pelosok hutan, menanyai semua saksi tanaman dan bebatuan. Setelah 3 bulan penyelidikan intensif, mereka akhirnya menyimpulkan bahwa sebenarnya kelinci itu tidak pernah ada.
Kemudian giliran FBI. Setelah dua minggu mencari tanpa mendapat hasil  , mereka membakar seluruh hutan dan menewaskan seluruh penghuninya termasuk kelinci. Mereka sama sekali tidak meminta maaf atas kejadian tersebut.
Kepolisian LA kemudian mencari di hutan yang lain. Dua jam kemudian mereka keluar membawa seekor beruang yang dalam keadaan babak belur. Beruang tersebut berseru,” Iya. Iya. Saya mengaku. Sayalah sebenarnya kelinci itu.”
Jadi ingat pada suatu negara.

Lawan kata


Kelas yang tadi ribut-ribut tanpa guru, kini menjadi sunyi. Guru Bahasa
Indonesia yang paling ditakuti dan disegani oleh semua murid telah masuk
ke dalam kelas. Wajahnya garang seperti harimau kelaparan.
Murid-murid: Selamat pagi, Bu Guru!
Bu Guru (dengan suara melengking): Mengapa bilang selamat pagi
saja? Kalau begitu siang, sore dan malam kalian mendoakan saya tidak
selamat ya?
Murid-murid: Selamat pagi, siang dan sore Bu Guru…..
Bu guru: Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat
seperti itu! Katakan saja selamat sejahtera, bukankah lebih bagus didengar
dan penuh makna? Lagipula ucapan ini meliputi semua masa dan keadaan.
Murid-murid: Selamat sejahtera Bu Guru!
Bu guru: Sama-sama, duduk! Dengar baik-baik. Hari ini Bu Guru akan menguji
kalian semua tentang lawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru
sebutkan perkataannya, kalian semua harus cepat menjawabnya dengan lawan
katanya, mengerti?
Murid-murid: Mengerti Bu Guru…
Guru: Pandai!
Murid-murid: Bodoh!
Guru: Tinggi!
Murid-murid: Rendah!
Guru: Jauh!
Murid-murid: Dekat!
Guru: Berjaya!
Murid-murid: Menang!
Guru: Salah itu!
Murid-murid: Betul ini!
Guru (geram): Bodoh!
Murid-murid: Pandai!
Guru: Bukan!
Murid-murid: Ya!
Guru (mulai pusing): Oh Tuhan!
Murid-murid: Oh Hamba!
Guru: Dengar ini…
Murid-murid: Dengar itu…
Guru: Diam!!!!!
Murid-murid: Ribut!!!!!
Guru: Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!
Murid-murid: Ini adalah jawaban, pandai!!!
Guru: Mati aku!
Murid-murid: Hidup kami!
Guru: Saya rotan baru tau rasa!!
Murid-murid: Kita akar lama tak tau rasa!!
Guru: Malas aku ngajar kalian!
Murid-murid: Rajin kami belajar bu guru…
Guru: Kalian gila semua!!!
Murid-murid: Kami waras sebagian!
Guru: Cukup! Cukup!
Murid-murid: Kurang! Kurang!
Guru: Sudah! Sudah!
Murid-murid : Belum! Belum!
Guru: Mengapa kamu semua bodoh sekali?
Murid-murid: Sebab saya seorang pandai!
Guru: Oh! Melawan, ya??!!
Murid-murid: Oh! Mengalah, tidak??!!
Guru: Kurang ajar!
Murid-murid: Cukup ajar!
Guru: Habis aku!
Murid-murid: Kekal kamu!
Guru (putus asa): O.K. Pelajaran sudah habis!
Murid-murid: K.O. Pelajaran belum mulai!
Guru: Sudah, bodoh!
Murid-murid: Belum, pandai!
Guru: Berdiri!
Murid-murid: Duduk!
Guru: Bego kalian ini!
Murid-murid: Cerdik kami itu!
Guru: Rusak!
Murid-murid: Baik!
Guru (stres): Kamu semua ditahan siang hari ini!!!
Murid-murid: Kami sebagian dilepaskan tengah malam itu!!
Guru (stres): 66666
Murid-murid: 99999
Guru (stres): !!!!!
Murid-murid: ?????

Kakek Lugu


Setelah mengawini seorang perempuan muda yang sangat cantik, seorang kakek-kakek berusia 90 tahun
dengan bangga bercerita kepada dokternya bahwa istrinya sedang hamil.

Sambil menahan perasaan, sang dokter berkata, “Kakek, saya punya sebuah cerita. Seorang lelaki dungu pergi berburu, tetapi karena dungunya ia malahan membawa payung, bukannya senapan. Nah, di tengah hutan ia dihadang oleh seekor beruang besar. Kemudian ia menodongkan payungnya, menembak si beruang,
dan beruang itu mati seketika”.

“Mustahil!!!” potong si kakek. “Pasti ada orang lain yang menembak beruang itu!” teriaknya lagi.

“Tepat sekali!” jawab si dokter sambil memandang sang kakek dengan prihatin.

Ibadah Jumat

Sepasang pengantin baru mengalami gangguan kesehatan. Setelah diperiksa
Dengan teliti, dokter menyimpulkan hal itu disebabkan frekuensi hubungan
seks yang terlalu tinggi buat mereka. “Sebaiknya untuk sementara kalian
batasi dulu kegiatan seks kalian, tiga kali saja seminggu. Untuk
memudahkan mengingat, saya sarankan
untuk melakukan hubungan intim hanya pada hari yang berawalan dengan S,
yaitu Senen, Selasa dan Sabtu,” saran dokter. Akan tetapi pada malam
ketiga si suami tidak tahan lagi. Ia mencumbu istrinya yang sedang tidur
sampai terbangun. “Hari apa ini Mas?” tanya si istri.
“Sumat.”

Sweet 17

Ada seorang anak bertanya pada ibunya. “Bu, pas sweet seventeen nanti
boleh bikin pesta di rumah gak?”
Yah, kapan lagi anakku bisa pesta sweet seventeen, pikir ibunya “Boleh…
boleh… biar nanti ibu siapkan.”
Anak itu kembali bertanya, “Bu, pas sweet seventeen nanti boleh ngundang
temen-temen gak?”
Yah, kapan lagi dia bisa kumpul dengan teman-temannya,pikir ibunya,
“Boleh, boleh… nanti ibu urus undangannya.”
Anak itu bertanya lagi, “Bu, bu… boleh pake baju baru gak?”
Yah, hanya sekali ini dia bisa sweet seventeen, pikir ibunya, “Boleh…
boleh, nanti ibu belikan.”
Pada hari ulang tahun ke-17 itu, pesta sudah dirayakan di rumahnya,
teman-temannya sudah datang, anak itu memakai baju barunya dan kembali
bertanya sama ibunya, “Bu, bu… boleh pakai lipstick gak?”
“Gak boleh!” kata ibunya.
“Ah… ibu, ini kan cuman terjadi sekali dalam hidup, masa pakai lipstick
aja gak boleh…” rengek anaknya.
“Enggak!! Pokoknya kamu boleh bikin pesta, kamu boleh ngundang temen-temen
kamu, kamu boleh pakai baju baru, tapi kamu gak boleh pakai lipstick!”
“Boleh dong Bu….., please…..” rengek anaknya lagi.
“BAMBANG!!! Kali ini Ibu tidak ada kompromi… TIDAK BOLEH!!”

Pirang bukan berarti bodoh

Seorang gadis berambut pirang berada pada sebuah penerbangan. Ia sangat mengantuk dan ingin segera tidur.

Seorang lelaki disebelahnya melihatnya dengan rasa penasaran tentang mitos bahwa gadis pirang biasanya agak dungu. Kemudian muncul niat jahat pada lelaki itu untuk mengerjai si pirang.

“Hei. Mau bermain game?”, katanya pada si pirang.

“Tidak, aku hanya ingin segera tidur”.

 “Ayolah, permainannya cukup sederhana kok. Kita saling memberi pertanyaan. Bila ada yang tidak bisa menjawab maka dia harus membayar 50 ribu.”

“Aku benar-benar mengantuk sobat”

“Ayolah. Permainannya menarik lho. Atau begini saja, bila aku tidak bisa menjawab maka aku akan bayar 500 ribu.”

Si pirang mulai tertarik dan menganggukkan kepalanya. Dengan tersenyum mengejek sang lelaki mengajukan pertanyaannya,”Berapa jumlah propinsi di Indonesia?”

Si pirang membuka dompetnya dan memberikan uang 50 ribu.

Dengan girang lelaki itu berkata,”sekarang giliranmu.” Bodoh sekali perempuan ini batinnya.

“Apa yang siang hari berkaki tiga dan malam hari berkaki delapan”, si Pirang memberikan teka-tekinya.

Tidak ingin dikalahkan, si lelaki membuka laptopnya dan mencari jawaban di internet. Setelah sekian lama mencari, akhirnya ia menyerah dan memberikan uang 500 ribu kepada si pirang.

Setelah beberapa jam kemudian si lelaki tak tahan lagi dan bertanya”, apa sih jawaban pertanyaan tadi?”

Si Pirang membuka dompetnya dan membayar 50 ribu.
—–
Jangan pernah meremehkan kemampuan orang lain